MALAKAH DHOROF ZAMAN DAN DHOROF MAKAN
DHOROF
ZAMAN DAN DHOROF MAKAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Slamet Dharmono, M.Pd.I.
Disusun oleh :
Wiwin
Puji Lestari (23010160098)
Ahmad Musyafak
(23010170086)
Siska
Maryani (23010170095)
Nadintia
Permataningrum (23010170102)
Awalia Noor Aziza (23010170091)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
wr,wb.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta
alam, Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para
penerus perjuangan beliau hingga akhir zaman.
Dengan iringan rahmat, inayah dan hidayah
dari-Nya lah kami telah diberi kemampuan dapat menyusun makalah yang berjudul “Dhorof Zaman dan Dhorof Makan”, dari mata kuliah “Bahasa Arab” yang dibimbing oleh Bapak Slamet Dharmono, M.Pd.I.
Tak lupa kami ucapkan kepada teman-teman
yang memberi dorongan dan semangat. Kami menyadari makalah ini jauh dari
sempurna, maka dari itu kritik dan saran pembaca yang kami harapkan.
Wassalamu’alaikum
wr,wb.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dharaf adalah isim yang menunjukan waktu atau tempat
yang dibaca nashob. Masing masing menyimpan (makna) فِي
menurut orang arab. Dharaf makan (di-nashob-kan menjadi dhorof) jika menunjukan
makna mubham (tidak jelas). Sedangkan dhorof zaman (di-nashob-kan menjadi
dhorof) secara mutlak (baik mubham maupun mukhtash). Jadi tujuan dari pemakalah
kami adalah untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang dharaf.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari Dhorof?
2.
Apa pengertian dari Dhorof Zaman?
3.
Apa pengertian dari Dhorof Makan?
4.
Bagaimana pembagian dari Dhorof Zaman dan Dhorof Makan?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian Dhorof.
2.
Untuk mengetahui pengertian dari Dhorof Zaman.
3.
Untuk mengetahui pengertian dari Dhorof Makan.
4.
Untuk mengetahui pembagian dari Dhorof Zaman dan Dhorof Makan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DHOROF
Dhorof yaitu
Isim yang menunjukkan waktu atau tempat yang dibaca nashab dan menyimpan
artinya fi (di). [1] Dhorof dibaca nashab dan yang menashabkan adalah amil yang mudhar atau
muqaddar.[2]
B.
DHOROF ZAMAN
1. Pengertian Dhorof Zaman
Dhorof Zaman
yaitu isim zaman (isim yang menunjukkan waktu terjadinya suatu pekerjaan),
manshub dan menyimpan artinya fi (di).[3]
Contoh :صُمْتُ الْيَوْمَ
Artinya :
saya telah puasa di salam hari ini.
Lafadz الْيَوْمَ dibaca nasab, karena menjadi dhorof atau
maf’ul bih serta menyimpan makna فِي yaitu dhorfiyah.
2. Pembagian
Dhorof Zaman
a) dhorof
zaman mubham pada kira-kiranya
yaitu lafadz
yang menunjukkan zaman yang tidak ditentukan.
Contoh : صُمْتُ يَوْمَ
Artinya saya
telah puasa dalam satu hari.
b) dhorof
zaman muhtas
yaitu lafadz
yang menunjukkan pada kira-kiranya zaman yang ditentukan.
Contoh : صُمْتُ يَوْمَ الْخَمِيْسِ
Artinya : saya puasa pada hari
kamis.
c. Lafadz –
lafadz dhorof zaman
1)
الْيَوْمَ
maknanya
yaitu mulai terbitnya fajar sampai terbitnya matahari(siang hari)
2)
اللَّيْلَةَ
yaitu mulai
terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar shodiq(malam hari)
3)
سَحَرًا
(akhirnya
malam sebelum mendekati fajar)
4)
غَدًا
(Besuk)
d. Lafadz dalam alquran :
يَوْمَءِذٍ
يَّصْدُرُ النَّا سُ اَشْتَا تًا لِيُرَوْا اَعْمَا لَهُمْ
Artinya: Pada hari itu
manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok – kelompok , untuk diperlihatkan
kepada mereka (balasan) semua perbuatannya (Q.S.Al-Zalzalah: 6)
اِنَا
اَنْزَلْنَهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: Sesungguhnya
Kami telah menurunkan (Al – Quran) pada malam qadar (Q.S.Al-Qadr: 1)
وَالَّيْلِ
اِذَا يَغْشَ
Artinya: Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)
(Q.S.Al-Lail: 1)
وَلَيَا لٍ
عَشْرٍ
Artinya: Demi malam yang sepuluh (Q.S.Al-Fajr: 3)
C.
DHOROF MAKAN
1.
Pengertian
Dhorof Makan
Dhorof Makan yaitu isim makan (isim yang menunjukkan tempat terjadinya
suatu pekerjaan), manshub dan menyimpan artinya fi (di).[5]
Contoh : خَلَسْتُ أمَا مَ
الأَمِيْرِ
Artinya : saya duduk di depan gubernur.
Lafadz اَمَامَ dibaca nasab, karena menjadi dhorof atau
maf’ul bih dan menyimpan maknanya فِيْ
(dhorfiyah).
2. Lafadz
Dhorof Makan
a. lafadz
yang mubham
Seperti
Asma’uh jihah (isim yang menunjukkan arah), seperti:
1) اَمَامَ di depan
2) خَلْفَ di belakang
3) فَوْقَ tempat yang tinggi (atas)
4) تَحْتَ dibawah
5) عِنْدَ tempat yang dekat (di sekitar)
6) مَعَ tempat berkumpul (bersamaan)
7) اِزَاءَ bermakna muqobil (diarah lurus)
8) حِذَاءَ tempat yang dekat (disekitar)
9) تِلْقَاءَ bermakna muqobil (di arah lurusnya)
10) هُنَا isim isyaroh yang bermakna tempat yang
jauh (disini)
b. Asma’ul Muqodir
yaitu isim-isim yang menunjukkan
makna ukuran, seperti :
a)
مَيْلاً sepanjang penglihatan mata (yaitu 10
Gholawat/1848 M dalam fiqhul Islam)
b)
فَرْسَخًا 4 mil
c)
بَرِيْدًا 4 farsah
c. isim
makan yang nusytaq dari masdar amilnya
contoh : جَلَسْتُ مَجْلِسَ زَيْدٍ (saya duduk di tempat duduknya Zaid)[6]
Contoh dalam
al quran:
وَإِذَا صُرِفَتۡ أَبۡصَٰرُهُمۡ تِلۡقَآءَ أَصۡحَٰبِ النَّارِ
1.
Dhorof Mutashorif yaitu suatu
kalimat yang bisa diposisikan sebagai dhorof juga bisa dipakai bentuk yang lain
semisal fail, mubtada, khobar dll.
Seperti:
السنةُ اثنا عَشرَ شهراً
2.
Dhorof Ghoiru Mutashorif
-Adakalanya hanya bisa diposisikan sbagai dhorof saja dan
selalu nashob.
Seperti:
قَط وعوْضُ وبَينا
وبينما وإذا وأَيَّانَ وأنّى وذا صَباحٍ وذاتَ ليلةِ
-Bisa
dipakai dhorof akan tetapi terkadang juga dibantu dengan huruf jer.
Seperti:
قَبل وبَعدَ وفوق وتحت ولدَى وَلدُنْ وعندَ ومتى وأينَ وهُنا وثَمَّ وحيث
والآن
BAB III
KESIMPULAN
Dhorof yaitu
Isim yang menunjukkan waktu atau tempat yang dibaca nashab dan menyimpan
artinya fi (di). Dhorof Zaman
yaitu isim zaman (isim yang menunjukkan waktu terjadinya suatu pekerjaan),
manshub dan menyimpan artinya fi (di).Dhorof Makan yaitu isim makan (isim yang menunjukkan tempat terjadinya
suatu pekerjaan), manshub dan menyimpan artinya fi (di).Pembagian dhorof zaman
dan dhorof makan Dhorof Mutashorif dan Dhorof Ghoiru Mutashorif
DAFTAR
PUSTAKA
Nazdmul ‘imriti, Magelang, Lima’had tarbiyah alislamiyyah
assalafiyyah.
M. Sholihuddin
Shofwan, 2007. Pengantar Memahami Al-Ajurumiyyah, Jombang: Darul Hikmah.
Sulamutashil fitarjamah alfiyah ibnu malik aljuz
awwal, Magelang,
maktabatu mathba’ah setia kawan.
Terjemah Matan Aljurumiyah.
[2]Sulamutashil fitarjamah alfiyah ibnu malik
aljuz awwal, Magelang,
maktabatu mathba’ah setia kawan, hlm.159.
[3]Terjemah Matan Aljurumiyah
[4]M. Sholihuddin Shofwan, Pengantar
Memahami Al-Ajurumiyyah, Jombang: Darul Hikmah, 2007, hlm. 142.
[5] Terjemah Matan Aljurumiyah
[6]Opcit,. lm. 144.
[7]
Sulamutashil fitarjamah alfiyah
ibnu malik aljuz awwal,
Magelang, maktabatu mathba’ah setia kawan, hlm162.
trimakasihh min
BalasHapus